Rabu Awal Puasa Katolik atau Rabu Abu

Bagi orang Katolik disebut Rabu Abu adalah hari pertama orang Katolik berpuasa selama 40 hari sampai dengan Hari Raya Paskah , Hari Kebangkitan Tuhan Yesus. Pada hari ini orang Katolik mengikuti missa di Gereja atau Kapel dan menerima tanda salib dari abu di dahi. Abu mengingatkan kita bahwa manusia berasal dari debu atau abu dan akan kembali menjadi debu atau abu. Bdk. dengan kisah penciptaan manusia pertama. Tuhan mengambil tanah dibentuk sebagai manusia dan dihembuskan nafas kehidupan lewat hidungnya. Bdk. juga: jika orang meninggal dikebumikan, maka jasadnya akan menjadi tanah atau debu. Jika dikremasi jasadnya akan menjadi abu.


Masa puasa bagi orang Katolik adalah masa pertobatan, menyadari akan keterbatasannya, mengakui segala dosanya dan dengan mohon kekuatan Tuhan memperbaiki hidupnya. Jadi puasa lebih kepada metanoia, pertobatan. Puasa orang Katolik yang pokok hanya dua hari yaitu Rabu Abu dan Jumat Agung : hari wafat Isa Almasih. Cara berpuasa yang pokok makan kenyang hanya satu kali, lainnya makan setengah kenyang. Dalam prakteknya ada beberapa cara, terserah pada individu. Ada yang puasa seperti orang Islam, pagi makan, siang puasa, sore makan, sesudah itu tidak makan apa-apa lagi selama 40 hari. Ada pula yang sehari hanya makan satu kali selama 40 hari. Jika dihayati sungguh puasa cara Katolik akan sungguh lapar sebab tidak boleh “ngemil”. Makan terbatas sekali.

Selain puasa ada pantang: misalnya pantang daging, rokok, garam, jajan dll. Pantang adalah mengurangi makan atau perbuatan yang sangat digemarinya sehingga ketika pantang terasa berat.

Selama berpuasa orang katolik wajib lebih sederhana termasuk makannya. Dengan demikian pengeluaran rutin selama puasa harus lebih rendah daripada masa biasa. Sisa anggaran tersebut dikumpulkan se Keuskupan, hasilnya untuk membantu mereka yang perlu bantuan baik orang Katolik maupun Non Katolik. Kegiatan ini namanya APP: Aksi Puasa Pembangunan. APP ini karena dikumpulkan dari seluruh umat Katolik maka jumlahnya bisa besar sekali, meskipun nanti habis lagi untuk sosial.Orang Katolik juga diharapkan selalu melakukan amal kebaikan baik secara individu mapun bersama.

Susunan hierarki dalam Gereja Katolik adalah sbb: Pimpinan tertinggi adalah Paus, di bawahnya adalah para Uskup yang memimpin keuskupan - bdk. Gubernur, di bawahnya adalah paroki dipimpin oleh seorang Pastor. Pastor artinya gembala yang menggembalakan umat dengan ciri khas selibat, tidak menikah, menyerahkan seluruh hidupnya bagi Tuhan.Imam Biarawan mengikrarkan tiga kaul yaitu : Kaul Selibat - tidak menikah, kaul melarat - kesederhanaan dan Kaul Ketaatan - siap untuk diutus sebagai pelayan. Dengan cara hidup seperti itu Pastor diharapkan menjadi air bening bagi yang kehausan, tempat berteduh bagi yang kepanasan. Cara hidup itu juga mengingatkan kita akan hidup di akhirat yang tidak membutuhkan apa-apa lagi. Menyandarkan hidup pada Tuhan.Inilah tulisan saya semoga berguna bagi teman-teman Katolik maupun Non Katolik. Kepada teman-teman Katolik saya ucapkan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa. Kepada teman-teman non Katolik semoga tulisan ini dapat menambah pengetahuan. Terima kasih. Maaf.

(http://filsafat.kompasiana.com)
Previous
Next Post »
Welcome to Clicks Blog | Just a simple blog & share about anything | Like This!!! | or Follow Me!!! [mention for follback] | Thank You!!!