Perayaan Hardiknas dan Gaung Pendidikan Karakter

Indonesia - 3-May-2011
Sudah menjadi tradisi bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya di bidang pendidikan, memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Perayaan Hardiknas diperingati setiap tanggal 2 Mei. Perayaannya selalu disambut dengan penuh sukacita mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Karena, Hardiknas merupakan upaya kita mengampanyekan pentingnya pendidikan bermutu bagi kejayaan bangsa.
Hampir semua sekolah dan kantor pemerintah di seluruh Indonesia merayakan Hardiknas dengan upacara bendera. Sama halnya dengan upacara bendera yang digelar di Kantor Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta, Senin (2/5). Sementara itu, acara puncak perayaan Hardiknas akan dilaksanakan di JICC Expo, Kemayoran, Jakarta, pada Jumat (20/5). Rencananya, peringatan itu akan dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Tak Sekadar Seremonial

Sayangnya, selama ini seremoni dalam peringatan Hardiknas terkesan kurang bermakna. Mulai dari kumpul di sebuah lapangan, rela berpanas-panasan, bernyanyi, mendengarkan pidato, dan selanjutnya bubar. Padahal, perayaan Hardiknas tidak hanya sekadar upacara. Akan tetapi, peringatan Hardiknas menandai pentingnya pendidikan bagi bangsa. Serta, bagaimana pendidikan anak-anak Indonesia bisa lebih maju dan merata.
Hardiknas tahun ini mengambil tema besar mengenai pendidikan karakter. Sub temanya adalah “Pendidikan Karakter sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa (Raih Prestasi Junjung Tinggi Budi Pekerti)”. Tema dan subtema itu dipilih erat kaitannya dengan sebuah proses panjang menyiapkan generasi mendatang.
Memang harus diakui, pendidikan karakter, prestasi, dan budi pekerti, merupakan upaya yang tidak bisa dilakukan dengan gampang dan singkat. Diharapkan dengan tema dan subtema itu sejumlah perayaan yang digelar tidak hanya sebagai kegiatan seremonial seperti biasanya. Melainkan, harus diwujudkan dengan kegiatan nyata.
Pendidikan Karakter Melalui PAUD
Untuk mewujudkan hal itu, pemerintah mencanangkan pendidikan karakter melalui gerakan pendidikan anak usia dini (PAUD). Nah, mulai tahun ajaran depan, pemerintah mulai memasukkan pendidikan karakter dalam kurikulum siswa PAUD hingga SMA.
Menurut Menteri Pendidikan Nasional M. Nuh, pendidikan berbasis karakter dilakukan agar para siswa mempunyai rasa memiliki terhadap bangsa. Harapannya, setelah mempunyai rasa memiliki akan timbul rasa bangga dan cinta terhadap Tanah Air. Hal ini sangat berguna dalam menghadapi perkembangan zaman seperti saat ini. Sehingga, para siswa tidak kehilangan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia. 
(http://www.berani.co.id)
Previous
Next Post »
Welcome to Clicks Blog | Just a simple blog & share about anything | Like This!!! | or Follow Me!!! [mention for follback] | Thank You!!!